Sebenarnya, saya berniat menjadikan ulasan pendek tentang The Shawsank Redemption sebagai postingan pertama di blog ini, tapi rupanya, postingan yang pertama kali lahir justru ulasan tentang It's Okay to Not Be Oke yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun. Tidak masalah juga sebenarnya, sebab drama Korea yang terdiri dari 16 episode tersebut bisa dibilang menjadi salah satu drama dengan cerita yang tidak mudah dilupakan. Alhasil, saya memutuskan jika Shawsank, film apik yang dibuat tahun 1994 ini menjadi film (barat) pertama yang saya post.
Andy Dufresne & Red |
Alur Cerita The Shawsank Redemption
Jadi, bahas tentang apa sih Shawsank Redemption ini?
Seperti judulnya, film ini mengisahkan tentang kehidupan di penjara Shawsank. Diceritakan jika di penjara tersebut dihuni oleh napi dengan berbagai kasus, mulai dari pencurian, peredaran barang ilegal, hingga pembunuhan. Kemudian datanglah bus pembawa tahanan-tahanan baru, salah satunya adalah Andy Dufresne (diperankan Tim Robbin), seorang bankir muda yang dihukum dua kali seumur hidup atas pembunuhan istrinya.
Andy dalam film ini digambarkan sebagai lelaki kurus, tinggi, dan dingin. Red (diperankan oleh Morgan Freeman) bertaruh jika ia menjadi tahanan yang akan menangis di malam pertamanya di penjara. Sebab baginya, kehidupan penjara sama sekali berbeda dengan di luar penjara. Malam menjadi lebih dingin dan lama, terlabih di malam pertamanya ia menghuni jeruji besi hingga bisa saja ia menangis dan memanggil-manggil ibunya.
Tak disangka, Red kalah bertaruh. Sebab Andy adalah tahanan yang tenang dan dinamis. Ia sama sekali tak terganggu dengan dunia di luar dirinya sendiri. Hingga kemudian, pendapat Red tentang sikap dingin Andy berubah ketika ia menjadi orang pertama yang diajaknya berbicara. Tahanan baru itu tahu jika Red adalah orang yang bisa mencarikan semua barang di luar penjara asal tahu dimana tempat membelinya. Dan yang diminta Andy adalah palu kecil yang ukurannya tak lebih dari 10 inchi.
Andy Dufresne memesan palu |
Red penasaran, untuk apa ia mencari palu tersebut. Dengan cepat Andy menjawab jika palu itu ia gunakan untuk mengukir batu. Ia tak punya musuh di penjara ini. Tapi sekali lagi Red memperingatkan Andy dan meminta ia berhati-hati terhadap pasangan guy berjuluk 'The Sisters' yang menaruh ketertarikan dengannya. Andy berterima kasih, dan dengan sangarnya, Red menjawab, "saran ini gratis." Dan benar saja, mereka terus mengganggu Andy.
Dalam beberapa waktu, Red bisa mendapatkan palu tersebut dan memberikannya melalui Brooks, penjaga perpustakaan tua yang biasa mengantarkan buku dari ruang ke ruang setelah memberinya sebungkus rokok. Bagi saya, banyak hal menarik di film ini yang sebenarnya tidak jauh berbeda di kehidupan sekitar kita, salah satunya adalah fungsi 'rokok' sebagai mata uang barang.
Brooks Hatlen memberi Andy buku dan palu |
Kesehariannya, Andy bekerja di sebuah binatu di penjara Shawsank. Hingga suatu kali, ia melakukan suatu hal yang sebenarnya bisa membuanya terbunuh tapi justru berangsur-angsur mengubah kehidupannya di dalam penjara. Ialah ketika Andy, Red, Wallace, dan beberapa rekannya memperoleh pekerjaan untuk mengecat atap. Ini adalah ketika Andy tak sengaja mendengar percakapan Hadley dan beberapa sipir penjara jika ia mendapatkan 3500 dollar atas kematian saudaranya. Ketika para sipir penjara terkejut karena banyaknya uang yang didapat Hadley, ia justru tidak senang karena khawatir apa yang akan dilakukan oleh pemerintah padanya dengan pajak-pajaknya.
Pada saat inilah Andy berjalan menuju ke arah kerumunan mereka dan bertanya tentang hal yang menyinggung Hadley. Hadley yang marah langsung membawa Andy ke tepi puncak gedung dan hendak melemparkannya, hingga kemudian Andy menjelaskan maksud pertanyaannya yang intinya, jika Hadley mempercayai istrinya tidak berselingkuh, ia bisa menyimpan 3500 dollar tersebut tanpa potongan apapun dengan menjadikannya sebagai 'hadiah'. Hadley yang menganggap jika arah pembicaraan Andy mulai bisa ditangkap tak langsung mengakuinya, sebab ia masih harus membutuhkan orang-orang seperti pengacara untuk mengurusnya. Akan tetapi, Andy menjawab jika ia bisa mengurusnya jika Hadley sudah memiliki surat-suratnya.
Ketegangan antara keduanya yang masih mereda kemudian membuat saya tercengang setelah tahu jika Andy tidak meminta biaya sama sekali untuk pelayanannya ini. Sebaliknya, ia hanya meminta setiap botol bir untuk setiap rekan kerjanya mengecat atap. Dan yang tak disangka, Hadley menyetujuinya. Ia memberikan banyak bir untuk Andy dan teman-temannya. Ketika semua orang sedang menikmati minumannya, Andy justru menolak ketika diberikan sebotol dan malah tersenyum aneh.
Andy Dufresne |
Tak hanya Hadley, Andy semakin populer di kalangan para sipir hingga kepala penjara untuk membantu masalah keuangan mereka. Tentu saja, itu bukan hal yang sulit bagi Andy, sebab bukan hanya tak buta huruf, Andy adalah seorang bankir muda yang andal. Keahliannya ini membuat beberapa rekannya penasaran mengapa ia yang dianggap bisa memiliki kehidupan yang baik di luar penjara bisa-bisanya mendekam dengan hukuman kurungan yang tidak sebentar. Benar saja. Andy dihukum dua kali seumur hidup yang sama saja sampai mati ia berada di sana. Meski dalam hatinya, Andy sama sekali tak merasa bersalah untuk kematian istrinya.
Tahun ke tahun berlalu. Andy tidak lagi bekerja di binatu. Ia dipindahkan ke perpustakaan untuk membantu Brooks Hatlen. Hingga kemudian diketahui jika kebijakan tersebut lantaran masa hukuman Brooks yang hampir habis. Andy menuju perpustakaan. Menemui Brooks. Dan tahu jika koleksi-koleksi buku yang ada di perpustakaan penjara adalah buku-buku tua yang kondisi fisiknya sebenarnya sudah tidak layak untuk dipajang. Mengetahui hal tersebut Andy menemui kepala penjara dan melaporkan hal tersebut, tapi Brooks mengatakan jika berharap kepala penjara memberikan dana untuk perpustakaan adalah hal yang sangat mustahil.
Brooks |
Benar saja seperti yang dikatakan Brooks, Andy tidak mendapatkan apa yang ia inginkan sekalipun sudah menghadap pada kepala penjara yang terang-terangan menikmati pelayanan keuangan yang dilakukan Andy. Akan tetapi, ia memberikan saran supaya Andy coba membuat surat ke komite pusat. Jika orang lain akan menganggap hal tersebut adalah penolakan secara halus, Andy menganggapnya dengan serius. Secara rutin tiap minggu ia mengirim surat ke komite pusat. Dan setelah beberapa tahun, usahanya pun membuahkan hasil. Mereka setuju untuk memberikan bantuan dana ke perpustakaan asal Andy berhenti mengiriminya surat.
Suasana perpustakaan pun benar-benar berubah. Mulai dari buku, penataan gedung, memiliki laboratorium kerja, hingga membantu banyak tahanan lulus pendidikan setara SMA. Sebaliknya, Andy juga masih disibukkan dengan mengurus aliran uang banyak orang. Tak terkecuali dari kepala sipir. Hingga suatu kali, datanglah para tahanan baru. Salah satunya adalah Tommy Williams, berandalan muda bergaya rock n roll yang ditahan atas kasus pembobolan dan pencurian.
Tommy Williams |
Tommy digambarkan sebagai tahanan yang sombong (tapi unik). Inilah hal pertama kali yang membuat Red dan teman-temannya bisa langsung menyukai Tommy. Satu lagi yang menarik, watak Tommy agaknya tak jauh berbeda dengan orang di dekat saya. Ya, ia adalah seorang tanpa rasa bersalah yang justru menganggap kesalahannya (yang disengaja) sebagai suatu kebanggan. Tak berbeda dengan Tommy yang merasa senang bahkan memamerkan jika sudah tak terhitung seberapa banyak ia keluar masuk penjara.
\
Ia yang tahu jika Andy membantu banyak tahanan menyelesaikan pendidikan setara dengan SMA, Tommy pun menghampirinya. Tapi ada masalah, sebab meski ia seorang lelaki dewasa, Tommy masih kesulitan untuk membaca. Sama seperti mengumpulkan batu kaca untuk membuat pion-pion caturnya, Andy menganggap Tommy sebagai proyeknya. Dengan tekun Andy mengajari cara menulis dan membaca.
Tibalah masa ujian. Tommy yang merasa kesulitan marah-marah dan meninggalkan ruangan. Ia membuang kertas ujiannya. Ia pun menemui Red, dan mengatakan jika ia merasa tak enak dengan Andy karena telah mengecewakannya. Tapi Red mengatakan jika ia tidak begitu, sebaliknya Andy sangat menyanginya sebagai seorang murid. Tommy pun merasa penasaran, untuk ukuran seorang yang pintar, sebab apa yang membuat Andy masuk penjara. Ketika Red mengatakan Andy dulunya seorang direktur bank dan masuk penjara karena pembunuhan, Tommy tidak percaya. Red pun mengatakan jika Andy tak hanya membunuh istrinya saja, tapi juga selingkuhannya yang seorang pemain golf.
Tommy Williams |
Mendengar hal tersebut, Tommy pun ingat tentang teman satu kamar di penjara sebelumnya. Bagi Tommy, ia adalah seorang tahanan yang sangat menyebalkan. Suatu waktu ia pernah bercerita jika ia baru saja membunuh dua orang sekaligus, seorang perempuan istri direktur bank dan selingkuhannya. Yang membuatnya tertawa, justru suaminyalah yang dihukum atas pembunuhan tersebut. Mengetahui latar belakang tersebut, Red mulai berpikir jika mungkinkan Andy memang benar-benar tidak bersalah?
Setelah pembicaraannya dengan Tommy, Red pun memutuskan untuk menemui Andy bersama. Tommy pun menceritakan semua hal yang diketahuinya kepada Andy. Andy Dufresne yang memanas pun langsung menemui kepala penjara dan meminta untuk membuka kembali kasusnya. Penolakan yang diterima oleh Andy membuat kepala penjara tidak senang hingga membuat Andy menerima hukuman di kamar kolong. Sementara di luar itu, Norton si kepala penjara meminta Hadley membunuh Tommy yang memberitahu kebenaran tersebut pada Andy.
Norton dan Tommy |
Semua orang menyayangkan kematian Tommy. Tidak terkecuali, Andy. Mengetahui jika Norton dan Hadley adalah dalang di balik kematian tahanan rock n roll tersebut, Andy mulai merencanakan untuk membebaskan diri dari penjara. Andy sudah benar-benar muak atas sewenang-wenangnya Norton. Terlebih, peran Andy bagi Norton adalah sebagai pembersih kejahatan-kejahatannya. Ia mengajak Red, kawan baiknya yang telah bertahun-tahun menjadi teman untuk diajaknya bicara. Tapi justru Red menolak karena baginya, ada batasan yang harus ia patuhi, sementara kabur untuk menikmati hidup adalah impian yang sia-sia.
Tak disangka, itu adalah kali terakhir ia bisa bicara dengan Andy. Semua kawan tahanannya pun merasakan jika ada sesuatu yang tidak beres dengan mantan bankir yang dituduh membunuh istri dan selingkuhan istrinya tersebut. Terlebih lagi, setelah mengetahui jika Andy memesan tali sepanjang 6 kaki untuk dirinya sendiri pada Heywoods. Kekalutan membuat kawan-kawannya berpikir Andy memutuskan untuk bunuh diri, sama seperti Brooks, penjaga perpustakaan tua yang mana Andy Dufresne pernah menjadi asistennya, meski mereka yakin Andy tidak akan pernah melakukannya. Sementara itu, Red hanya berkata jika ia tidak tahu. Sebab semua orang memiliki titik klimaksnya sendiri-sendiri.
Heywoods |
Suasana sangat mencengkam. Kawan-kawan Andy memikirkan hal terburuk yang sangat tidak mereka inginkan. Tapi mereka pun tak segera bisa melihat Andy yang seharian bekerja bersama Norton. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Andy memang menghabiskan waktunya untuk mengaudit seluruh kekayaan Norton. Mencatat pengeluaran, memanipulasi kejahatannya dan membuat seluruh kekayaan Norton bersih tanpa noda kejahatan. Inilah alasan sebenarnya mengapa Norton tidak mau membuka kembali kasus Andy karena Andy adalah orang yang jelas-jelas tahu busuknya kepala Shawsank Redemption itu.
Malam harinya, Red bisa lega karena melihat Andy tampak baik-baik saja ketika memasuki lorong dan masuk ke selnya yang berada paling ujung. Akan tetapi, kelegaan tersebut tidak sepenuhnya bisa ia rasakan. Terlebih ketika mengingat obrolannya dengan Heywood ketika Andy memsan tali padanya. Red hanya bisa lega keesokan paginya setelah ia bangun dan melihat Andy tetap hidup di dalam selnya. Akan tetapi malam begitu panjang, dan pikiran Red tidak mengizinkan matanya untuk tertidur.
Andy Dufresne |
Keesokan paginya, Andy tidak muncul. Sipir yang memeriksa kelengkapan seluruh tahanan memanggilnya berkali-kali, tapi Andy tetap tidak ada. Kekhawatiran kawan-kawannnya pun bertambah. Sipir datang ke sel Andy, tapi Andy benar-benar hilang tanpa jejak. Hadley dan Norton pergi ke sel Andy, memeriksa semua barang tapi memang tidak ada yang mencurigakan. Mereka pun memanggil Red, karena ia adalah tahanan yang paling sering diajaknya bicara. Tapi keterkejutan tersebut juga ada di wajah Red. Norton yang kesal mengambili patung-patung kecil yang dibuat oleh Andy dan melemparkannya ke segala ruangan.
Tapi hal mengejutkan pun segera mereka temui ketika salah satu patung dilemparkan ke poster seorang wanita di dinding sel Andy. Patung dari batu itu menembus poster dan memunculkan suara seperti jatuh ke tempat yang jauh. Dan benar saja. Rupanya itu adalah lubang seukuran tubuhnya menuju tempat pembuangan. Red tak kalah terkejutnya dengan Norton, sebab lubang tersebut mengarah ke pipa-pipa pembuangan kotoran cair yang tentunya siapapun tidak mau membayangkan bagaimana baunya.
Norton, Hadley, dan Red |
Andy Dufresne |
Norton terduduk lemas. Tak lama kemudian, berita-berita tentang korupsi yang dilakukan oleh Norton tersebar. Tentu saja, Andy berada di balik semua kekacauan untuk kepala penjara yang sewenang-wenang itu. Sebab dengan Andy yang bekerja untuk membersihkan kekayaan yang dimilikinya, berarti Andy adalah orang yang tahu segala kebusukannya. Kondisi yang demikian ini membuat saya mengingat salah satu scene Andy bersama Red di perpustakaan, ketika Andy mengatakan jika ia adalah orang yang baik di luar sana, tapi ia harus menjadi jahat di dalam penjara. Tak bisa membayangkan dirinya memakai seragam dengan nomor tahanan, Norton memilih untuk bunuh diri di ruangannya.
Kisah pelarian Andy Dufresne menjadi obrolan menarik yang berulang-ulang kali diceritakan oleh rekan-rekannya. Mereka pun senang membayangkan jika Andy kini tengah bersantai dan bersenang-senang dengan tinggal di pulau kecil yang pernah diceritakan kepada Red. Setelah masa pembebasannya, Red benar-benar mengunjungi tempat yang diceritakan oleh Andy. Sebuah padang rumput dengan pohon oak paling besar. Ia juga mencari batu yang diceritakan oleh Andy dan menemukan kaleng pipih. Red membuka kaleng tersebut. Didalamnya ada uang, kartu pos, dan cara supaya Red bisa menemuinya lagi. Red mengikuti petunjuk itu dan pergi untuk menemui Andy.
Andy dan Red di akhir |
Hal Menarik tentang Film The Shawsank Redemption
Seperti yang pernah dikatakan seseorang, menonton pada kali pertama adalah untuk menikmati alurnya, sementara kali kedua ketiga dan seterusnya adalah untuk menemukan detailnya. Sementara film yang bagus adalah film yang membuatmu menonton hingga selesai dan beberapa diantaranya membuatmu tidak bosan menontonnya kembali. Bagi saya, The Shawsank Redemption adalah satu dari beberapa film terbaik yang pernah saya tonton dan tidak membuat saya bosan padahal sudah menontonnya berkali-kali.
Film berdurasi dua setengah jam ini bahkan membuat saya penasaran mencari beberapa soundtrack-nya yang tidak saya temukan di film-film lainnya. Salah satunya adalah If I Didn't Care dari Ink Spot yang diputar ketika istrinya Andy 'bermain' dengan selingkuhannya di menit-menit awal film, dan Duettino - Sull'aria bergaya opera yang selintas membuat saya teringat dengan tingkah Freddie Mercury di Bohemian Rhapsody ketika lagunya dengan durasi 7 menit lebih ditolak oleh produsernya.
Selain OST, hal menarik lainnya dari The Shawsank Redemption yang kadang membuat saya senyum-senyum sendiri adalah fakta bahwa aktor-aktor yang berperan dalam film keluaran 27 tahun yang lalu ini sudah menua. Meski begitu, keakraban antara Tim Robbin yang berperan sebagai Andy Dufresne dan Morgan Freeman yang berperan sebagai Red tidak berubah sama sekali. Tampak seperti gambar yang saya curi ini. Sekian. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar